Pengembangan artificial intelligence( AI) kian gencar dicoba, walaupun dikala ini masih masuk jenis weak AI. Wah, saat ini saja telah mulai besar akibatnya, apa jadinya nanti jika telah jadi strong AI?
Di kegiatan Eureka! Edisi 16: Bersekutu dengan AI, Senin( 29/ 5), detikINET berkesempatan mangulas ini bersama Hilman F. Pardede Periset Pakar Utama dari Pusat Studi Kecerdasan Artifisial serta Keamanan Siber, Tubuh Studi serta Inovasi Nasional( BRIN).
Lebih dahulu, detikers wajib ketahui dahulu nih apa itu strong AI. Dipaparkan oleh pria lulusan S3 di Tokyo Institute of Technology, Jepang, dikala ini para periset lagi berupaya membuat strong AI. Bagi penjabarannya, strong AI merupakan kecerdasan buatan yang jauh lebih lingkungan lagi, mempunyai pemahaman diri apalagi dapat berpikir serta berperan sendiri.
” Jika saat ini belum ya( AI mempunyai pemahaman sendiri– red). Sebab kita pula menguasai kalau banyak perihal yang kita belum mengerti. Apalagi mendefinisikan pemahaman itu pula belum ya jika ingin membangun model komputernya,” ucap Hilman.
Hendak namun, ini bukan berarti perihal tersebut tidak bisa jadi. Bila berandai- andai ke masa depan, strong AI diucap Hilman dapat berwujud semacam di dalam film- film scifi.
” Bisa jadi seperti film- film kali ya, sebab jika suatu itu sadar hendak dirinya, hingga ia hendak, awal; bertahan hidup. Ia hendak meningkatkan keahlian buat bertahan hidup, tidak ingin nanti ia dimatikan,” ucap Hilman.
” Jika kita bicara sistem dengan pemahaman, memanglah terdapat sebutan AI melaksanakan takeover terhadap humanity itu. Banyak pula pakar yang memanglah menyuarakan itu, apalagi Prof almarhum Stephen Hawking ngomongin itu,” lanjutnya.
Itu disebabkan suatu sistem memiliki keahlian lebih dalam perihal belajar. Bila manusia terdapat batas contohnya rasa letih serta kantuk, sistem kecerdasan buatan tidak memahami itu.
Sebab itu, bila sesuatu hari nanti strong AI betul- betul terwujud, tentu akibatnya hendak besar sekali. Hmm, jadi penasaran ya,